Senin, 22 November 2010

srikaya ketan

Bahan Ketan:
500 g beras ketan, cuci, tiriskan
250 ml santan dari ½ butir kelapa
1 sdt garam

Srikaya:
5 butir telur ayam
300 g gula pasir
60 g tepung terigu
½ sdt vanili bubuk
50 ml air daun suji pandan
300 ml santan dari ½ butir kelapa parut

Cara membuat:
Rendam ketan dalam air dingin selama 2-3 jam.
Kukus ketan dalam dandang panas selama 30 menit hingga setengah matang.
Angkat.
Didihkan santan dan garam.
Tuangkan santan panas ke dalam ketan, aduk hingga santan habis terhisap oleh ketan.
Kukus ketan kembali hingga matang. Angkat.
Taruh ketan dalam loyang segi empat, ratakan.

Srikaya: Kocok telur dan gula hingga gula larut.
Campur dengan bahan lainnya, aduk rata.
Tusuk-tusuk ketan dalam loyang.
Tuangi adonan srikaya.
Kukus dalam dandang panas selama 40 menit hingga matang dan beku.
Angkat dan dinginkan.
Potong-potong.

Sajikan.

Untuk 20 potong

Selasa, 09 November 2010

Artikel

POLSRI PECAHKAN REKOR MURI
DI DIES NATALIS KE-28


Memperingati Dies Natalis Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) ke-28, digelar beragam kegiatan sejak Oktober lalu. Puncak acara berlangsung di halaman belakang kampus Polsri, kemarin pagi (7/11).

Dimulai dengan jalan santai bersama, pukul 06.00 WIB yang diikuti dosen, mahasiswa, dan civitas akademika. Dengan start dari halaman kampus Polri, menyusuri Jl Srijaya Negara dan memutar ke arah Jl Ki Ronggo Wirosantiko, Jl Cipto dan kembali lagi ke Polsri.

Setibanya di kampus, panitia melanjutkan dengan serangkaian acara lainnya. Termasuk upaya memecahkan rekor Muri untuk pembuatan 10 ribu tumpeng mi mini. Pemecahan rekor Muri melibatkan sekitar 500 mahasiswa dan sejumlah staf dosen Polsri. Didukung penuh pihak sponsor dari Indomie.

Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Palembang berhasil memecahkan rekor pembuatan dan penyajian tumpeng mie terbanyak, dengan menyajikan 10.878 tumpeng mie kemarin. Rekor tersebut sebelumnya dipegang masyarakat Kabupaten Bantul, daerah Istimewa Yogyakarta dengan menyajikan 9.689 tumpeng, pada 22 April 2008 lalu.

Ada yang bertugas merebus mi, ada yang menyusun alas tumpeng. Setidaknya, sekitar 300 mahasiswa membentuk mi menjadi tumpengan berdiameter alas 5 cm dan tinggi 10 cm. Kemudian bertugas menyusun tumpengan mi yang sudah jadi ke empat meja panjang dan ada juga sebagai penghitung tumpengan yang sudah jadi. Masing-masing sibuk dengan tugas yang dibagi sejak awal.

Acara ini dihadiri langsung oleh dua tim dari Muri. Awalnya, sejumlah tumpeng mi gagal lantaran kurang padat. Ketika ditegakkan pada alasnya, tumpeng tersebut buyar. Sejumlah dosen yang menjadi koordinator acara menginstruksikan agar para mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan tumpeng mi mini benar-benar mengisi cetakan tumpeng dengan padat.

Alhasil, kerja keras bersama sejak pukul 09.00 hingga 13.30 WIB berhasil memecahkan rekor Muri untuk tumpeng mi mini terbanyak, yakni dengan 10.878 tumpengan. Hasil tersebut merupakan keputusan final setelah dilakukan penghitungan satu per satu tumpeng yang jadi.

Direktur Polsri, RD Kusumanto ST MM mengatakan, “Saya senang sekali rekor bisa terpecahkan, kerja keras semua pihak selama kurang lebih 5 jam berhasil bahkan melebihi target.”

Ketua Panitia Dies Natalis Polsri, Leo Faragusta menambahkan, kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kebersamaan seluruh civitas akademika Polsri. Dia menjelaskan, untuk membuat 10.878 tumpeng mie pihaknya menghabiskan sekitar 10.000 bungkus mie.

“Kita mendapatkan bantuan sebanyak 250 kardus mi, yang masing-masing kardus berisi 40 bungkus. Tumpeng yang kami buat memang mini, tapi kami tetap antisipasi kegagalan dengan tambahan 10% dari target capaian mie,” ujarnya.

Ketua pelaksana sekaligus Ketua Indonesian Chef Association DPD Sumsel I Gede Surata, S.Pd juga mengatakan, pencapaian hasil yang melebihi target merupakan sesuatu yang membanggakan bagi Polsri.

Branch Manager PT Indofood Palembang Antony Kamaluddin mengungkapkan, ide pemecahan rekor Muri dengan tumpeng mini mie terbanyak murni berasal dari Polsri. Dia mengungkapkan, pihaknya hanya membantu Polsri yang memang sedang memeriahkan Dies Natalis yang ke-28.

By: I Gede Surata

Sabtu, 24 Juli 2010

Article

Mie Tarik ala La Mian

JALAN Sutera alias Silk Road, sebelah barat daratan Tiongkok yang merupakan pintu perdagangan timur- barat sekaligus gerbang negeri China, memperkenalkan beragam komoditas dari bubuk mesiu, sutra, porselen, hingga bakmi. Tanpa dinyana, salah satu bakmi khas China, yakni shanghai la mian atau sering disingkat la mian, yang kini merambah Indonesia, juga berasal dari Jalan Sutera, tepatnya di Provinsi Gan Su.

GAN Su di barat daya China ini terletak memanjang sepanjang Jalan Sutera, terbentang antara Provinsi Xin Jiang, Mongolia Dalam, Qing Hai, Si Chuan, Shan Si, dan Ning Xia Hui. Wilayah ini memiliki karakteristik khusus karena menjadi pertemuan budaya suku bangsa nomaden (Uigur-Tajik-Kazak- Hui-Mongol), etnis Han, dan ajaran Islam.

Sesuai dengan karakter wilayahnya, stepa, gurun, dan pegunungan, membuat ternak kuda, sapi, dan kambing populer di kawasan ini sehingga secara tak langsung memengaruhi budaya pembuatan bakmi setempat yang dominan menggunakan lauk daging sapi dengan kaldu kental. Rasa pedas turut mewarnai seni kuliner khas kawasan ini, membedakannya dengan kawasan lain di China yang memiliki makanan khas bakmi dengan pelengkap daging ayam atau babi sebagai teman makan.

Bakmi ini dibuat dengan tarikan tangan terampil koki sehingga mendapat sebutan la mian (la berarti tarik dan mian berarti mi, dibaca lamien-Red). Tak ketinggalan para pembuat bakmi la mian seperti koki Xiao Long Long (29) yang bekerja di Restoran Crystal Jade La Mian Xiao Long Bao di Jakarta mendapat julukan khusus, yakni "La Mian Shifu" alias Suhu La Mian.

Menurut Long Long, tradisi tersebut sudah berusia berabad lamanya di Gan Su, tempat kelahirannya. Alkisah, seorang pria bermarga Gan adalah penemu la mian semasa Dinasti Qing (1644-1911 M).

Lama-kelamaan la mian pun menjadi populer di daratan Tiongkok, terutama di kota-kota besar di pesisir timur China, seperti Kota Shanghai. Bahkan akhirnya justru lebih populer dengan sebutan shanghai la mian.

Kini para suhu la mian tersebut turun gunung menjelajah kota besar Indonesia berbekal ilmu pemuas lidah dan pengisi perut warisan Jalan Sutera.

MEMBUAT la mian adalah sebuah seni dan atraksi menarik. Panjang, pendek, lebar, tipis, untaian mi dalam adonan tangan terampil seorang shifu menjadi tontonan khas sebelum menyantap la mian. Menarik, membanting, memutar, memilin, kemudian sepanci air mendidih disiapkan untuk merebus mi buatan tangan itu. Lantas, jadilah seporsi bakmi sedap.

Dalam satu menit, Long Long mampu membuat tiga porsi la mian dan setiap hari ratusan porsi la mian dihasilkan oleh tangan terampilnya.

Long Long bersama rekannya, Zhao Er Hu dan Yang Yong Feng, belajar bertahun-tahun untuk dapat membuat la mian yang baik dan benar. Long Long telah 10 tahun menjadi koki la mian di Shanghai setelah sebelumnya menjadi pembantu koki selama dua tahun.

Kebetulan sekali ketiga orang shifu ini berasal dari Provinsi Gan Su, tempat kelahiran la mian. Mereka telah berpengalaman bekerja di restoran besar berkapasitas 200-300 pengunjung di Shanghai.

Para pria Gan Su adalah pewaris setia budaya kuliner la mian. Semisal Long Long, dia memiliki adik lelaki dan paman (jiu-jiu-Red) berprofesi sama, menjadi la mian shifu. Bahkan paman Long Long memiliki sebuah restoran besar di Shanghai yang mampu menampung ratusan pengunjung.

Untuk "turun gunung" ke Indonesia, para shifu harus bersaing dengan ratusan rekan sejawat. Pihak restoran di Indonesia menyeleksi secara ketat terhadap keahlian membuat la mian para shifu sejati.

Seleksi shifu ini sangat penting karena pada dasarnya walau telah menjadi koki bertahun-tahun pun mereka belum dapat menyandang gelar shifu. Mereka boleh menyandang gelar tersebut setelah mengikuti ujian resmi negara berupa ujian praktik. Ujian ini membuktikan butuh keseriusan menangani segumpal adonan terigu menjadi semangkuk bakmi!

"La mian you qi zhong. You xiao, you kuan de deng deng," kata Long Long dengan tangan bergerak memainkan adonan terigu, memperagakan variasi la mian yang bisa dibentuk tipis, sedang, tebal, menjadi kwee tiaw dan bentuk lain.

Sebagai pelengkap la mian, hadir pelbagai "topping", mulai dari irisan daging sapi tipis, urat sapi, buntut, hingga variasi daging ayam kuah kental. Lebih kurang selusin variasi sajian la mian asli handmade ini.

Semuanya tentu saja menjadi hidangan eksotik, sedap, dan tersaji dalam mangkuk besar khas Tiongkok. Sebagai tambahan, semangkuk kecil kuah kaldu bening, sebotol sambal dan kecap menjadi teman la mian. Tak ketinggalan sepasang sumpit, sendok berupa gayung kayu kecil menjadi alat utama menyantap gulungan mi.

Untuk menjaga keaslian rasa dan mutu, bahan baku seperti terigu, minyak, dan garam didatangkan langsung dari Tiongkok. Untuk telur, Long Long menggunakan produk lokal.

Keterampilan membuat la mian ditunjukkan oleh koki Xiao Bing (31) asal Shanghai di Restoran Yen Palace di Mal Kelapa Gading Tiga, Jakarta Utara. Bapak satu anak itu telah berkecimpung dalam pembuatan la mian selama tujuh tahun.

Begitu terampilnya, sampai- sampai Xiao Bing dengan enteng mengatakan kesannya, "Ya memang mudah. Sama seperti di negerinya, saya bekerja di Indonesia cuma menarik-narik adonan menjadi la mian yang sedap."

Seni membuat la mian yang atraktif membuat dapur restoran jenis ini menyatu dengan deretan meja makan pelanggan. Sambil menyantap hidangan, pengunjung restoran dapat menyaksikan kepiawaian para shifu membuat la mian.

Sejumlah restoran la mian, seperti Crystal Jade La Mian Xiao Long Bao di Plaza Indonesia, Shang Hai La Mian di Jalan Hayam Wuruk, Yen Palace di Mal Kelapa Gading Tiga, menjadi contoh betapa rumah makan dapat menjadi ajang pertunjukan seni memasak.

Metamorfosis gumpalan adonan menjadi seporsi mi memang menarik. Shifu mengoles adonan terigu dengan minyak, membanting, kemudian mengambil segumpal besar adonan itu. Adonan pun dipotong-potong kira-kira sepanjang 20 sentimeter. Potongan kecil itu segera ditarik, diputar, dan dibanting berulang kali hingga membentuk mi menjulur tergantung di antara kedua tangan shifu.

Setelah mencapai ukuran ideal tipis memanjang, shifu menceburkan onggokan la mian ke panci berisi air mendidih. La mian diangkat dari panci berpindah ke mangkuk, diberi lauk sesuai dengan pesanan.

MENIKMATI la mian memang sebuah pesona tersendiri, seni hidangan dipadu dengan pertunjukan atraktif para shifu pembuat mi. Suasana sedemikian rupa tentu tak berbeda dengan restoran la mian di Tiongkok.

Meski semua serba asli dan khas nyaris menyerupai la mian di tempat asalnya, ada satu hal yang sangat membedakan la mian Jakarta, yaitu soal harga seporsi.

Restoran di Jakarta menjual la mian dengan harga bervariasi, Rp 20.000 – Rp 35.000, tergantung dari jenis pelengkap hidangan pilihan konsumennya. Padahal, di negeri asalnya, la mian adalah makanan rakyat seharga RMB 3-5 semangkuk atau berkisar Rp 3.000-Rp 5.000 (1 renminbi atau RMB senilai Rp 1.000). Paling murah adalah la mian polos untuk para vegetarian dan yang tergolong mewah adalah la mian urat atau buntut sapi. Belum lagi lauk- pauk atau sayur-mayur.

Memang disayangkan, hidangan rakyat di negeri asalnya ini justru menjadi barang mewah di Indonesia. Demikian pula para shifu la mian belum lagi mendapat kesempatan menurunkan ilmu kepada para pedagang mi di Indonesia. Keahlian mereka mendapat bayaran mahal di Indonesia. Para shifu modern tersebut tidaklah tinggal di biara sederhana layaknya mahaguru. Akomodasi mewah dan gaji berlimpah adalah imbalan mereka.

Bayangkan seandainya para pedagang mi ayam pun mampu membuat la mian dengan cita rasa Indonesia, tidak ubahnya Marco Polo memperkenalkan la mian ke Eropa menjadi spageti. Sungguh, pesona yang ditawarkan Jalan Sutera belumlah mati!

Sabtu, 17 Juli 2010

Artikel

Port eats drinks and plays


“We’ve got 6000 people in here!”

Pity the task of the frustrated security guard turning away a long line of patrons, around 9 pm, at the gates of Saturday’s Food and Wine Festival.

But by all accounts from those who made it inside Rex Smeal Park, this year’s festival indeed exceeded expectations.

Not even intermittent rain could dispel the elated spirits of well-contented diners.
Amidst the hum of a crowd milling under marquees for cover, 20 local restaurants and 11 wineries pulled off a catering feat.

Many stalls were left bare of wares, and all told satisfying tales of the biggest culinary festival to dock in Port Douglas.

Angelo Marras of Sardis Restaurant declared the event “absolutely fabulous”.
“Overall, we expected it to be busy, but actually it’s better than our expectations,” he said.

He said Sardis’ calamari – 950 pieces of which were painstakingly, individually skinned before cooking – had proves a popular dish.

“The queues haven’t been too bad and the stand has handled the crowd very well,” Mr Marras said.

Across a rather damp park, at the Zai Japanese Restaurant stand, sous chef Yoshiaki Mantono has sold out of his popular sushi.

Mr Mantono said his team had been up at the crack of dawn to prepare 1000 packs of oriental cuisine for the festival.

“Last year, we had noodles and yakitori (chicken kebabs), but this time we changed the menu to California rolls, sushi, and sashimi,” Mr Mantono said.

And for those who still craved a kebab, the Star of Siam staff were busy at the hotplate with 6000 skewers of Thai fare.

The Radisson Resorts ‘Arabian Nights’ stand, which had run out of kebabs by 10 pm, was still tempting passers-by with its “hit of the night” – sticky date pudding.
For patron and stand-up comedian Pierre Simel, from Melbourne, the dessert had topped off a world-class event.

“I’ve been to the Venice Festival, the Beerfest in Munich, and Pamplona (the running of the bulls) in Spain.”

“Out of the festivals I go to (each year), Port Douglas Carnivals is at the top of the list,” Mr Simel said.

But where would all this creative cuisine be without a good drop in company?
While Tyrell’s Wines had sold out of white, Jacobs Creek NQ manager Jason Kibby said his stand had found more popularity with red wine.

“Merlots tend to be the biggest seller in the Port Douglas region,” Mr Kibby said.
“Port Douglas is known for its boutique style, so merlot is a grape that fits in well up here,” he said.

Mildara Blass sales manager (Queensland) Mark Kitson said he was happy tp see more locals at Food and Wine, 1999.

“It’s a good mix of people – everyone’s had a whale of time,” Mr Kitson said.

Selasa, 29 Juni 2010

Recipe

Babi Kecap (Pork in Sweet Soy Sauce)

This unique dish takes its taste from kecap manis, the thick, rich-tasting sweetened soy sauce that is an exclusively Indonesian ingredient. Long, slow simmering makes the meat supremely tender. Serve with plain white rice and a sambal well spiked with chilli.


Ingredient:
2 lb (1 kg) lean boneless pork (fresh ham/picnic shoulder)
1 teaspoon salt
1 teaspoon black pepper
¼ cup (2 fl oz/60 ml) vegetable oil
1 large onion
2 teaspoons crushed garlic
2 teaspoons minced fresh ginger
1 teaspoon minced fresh red chilli, or more to taste
½ cup (4 fl oz/125 ml) sweet soy sauce
1 cup (8 fl oz/250 ml) thin coconut milk

How to make:
  • Cut the pork into 1 1/2-in (1-cm) cubes and sprinkle with the salt and pepper. Heat the oil in a large pan until very hot and fry the pork until evenly coloured; do not overcrowd the pan or the pork will begin to stew instead of browning. Transfer to a heavy saucepan or baking dish.
  • Peel and finely chop the onion. Sauté in the remaining oil with the garlic and ginger until softened, then add the chilli and sauté again briefly. Add to the pork with the remaining ingredient.
  • Bring to the boil, then simmer gently over low heat or in a 350°F (180°C) oven fro about 1 ½ hours, until the meat is completely tender and the sauce is well reduced. Add a little more coconut milk during cooking, if needed. Skim the fat from the surface before serving.

SERVES 6

Recipe

Kari Kepiting (Curried Crab)


Large-clawed crabs abound in the mangrove swamps parts of the Indonesia coast. By tradition, those of the Moslem faith do not eat certain shellfish and crustaceans; however visitors to Indonesia and non-Moslem can enjoy crab cooked in many ways. This santen (coconut milk)-based curry is a favourite. Serve it with white rice.

Ingredients:
2 large crabs (about 1 ½ lb/750 g each)
6 shallots or 2 Spanish onions
8 cloves garlic
1-in (2.5-cm) piece galingale / galangal or young fresh ginger
2-3 fresh red chilli
1 teaspoon shrimp paste
4 candlenuts, macadamias or 12 raw cashew nuts
1 teaspoon salt
¼ teaspoons cracked black pepper
¼ teaspoons turmeric
2-3 tablespoons vegetable or coconut oil
2 stalks lemon grass, root section only
1 ½ cups (12 fl oz/375 ml) thin coconut milk
2 teaspoons tamarind pulp
½ cup (4 fl oz/125 ml) thick coconut milk
2 tablespoons fresh cilantro (coriander) leaves

How to make:
  • Cut the body of each crab into 6 pieces, each with a claw or 2 legs attached. Remove the pieces of under shell and scrape away the inedible parts. Crack the shell and claws with the back of a heavy cleaver. Slit open the legs along their length, but do not remove shells.
  • Peel and halve the shallots, or slice the larger Spanish onions. Peel the garlic and ginger. Slit open the chillies and scrape out the seeds. Place the garlic, ginger, chillies, shrimp paste, nuts, salt, pepper and turmeric. In a food processor, blender or mortar and blend to a smooth paste; this gives the “wet seasoning” that is the base of so many Indonesian curried dishes.
  • Heat the oil in a wajan, wok or wide saucepan and fry the prepared seasonings for about 2 minutes, until they are fragrant. Add the onions and fry briefly, and then put in the crab pieces.
  • Fry the crab, stirring constantly, until it begins to change colour. (If necessary add a little of the thin coconut milk to prevent the seasoning from burning). Add the lemon grass and thin coconut milk and bring to the boil, then reduce heat.
  • Mix the tamarind with a little hot water, stirring until the pulp has dissolved, and strain into the pan. Simmer for about 15 minutes, until the crab is tender and the sauce slightly reduced. Stir in the thick coconut milk and add fresh cilantro. Serve with white rice.

SERVES 6

Recipe

Panggang Ikan Bawal (Grilled Pomfret)


The silver pomfret or bawal putih is prized for its quite delicious flesh. These flat upright, almost round fish, resembling John Dory, are particularly highly regarded by the Chinese. They are usually cooked quite simply so as not to mask their sweet taste.

Ingredients:
1 fresh pomfret, about 1 ¼ lb (625 g)
2 teaspoons crushed garlic
1 teaspoon grated fresh ginger
3 tablespoons sweet soy sauce
1 table spoon peanut oil
Cucumber slices
Shredded fresh red chilli

Sauce Dip
1 tablespoon ground chilli paste
3 tablespoons fresh lime juice
1 tablespoon sweet soy sauce
Sugar and salt to taste

How to make:
  • Clean and scale the pomfret and rinse thoroughly in cold water. Wipe dry and make several shallow slashes across both sides, horizontally to the head.
  • Mix the garlic and ginger with the sweet soy sauce and peanut oil. Brush over the fish and let stand for 2 hours to absorb the flavours. Grill over glowing charcoal, brushing with the marinade several times during cooking.
  • Mix the sauce ingredients together and divide among several small dishes. Set the fish on a serving plate. Surround the slices of fresh cucumber and garnish with the fine shreds of fresh red chilli. Serve with the sauce to use as a dip for each mouthful.

Rabu, 09 Juni 2010

Recipe

PILUS (Sweet Potato Savories)


Ingredient:
1 lb (500 g) sweet potatoes
1 large egg
1 ½ tablespoons soft brown sugar
1 teaspoon salt
2 ½ tablespoons all purpose (plain) flour
Oil for deep-frying
Hot chilli sauce

How to make:
  • Peel the sweet potatoes and cut into small cubes. Boil or steam until they are completely tender, and then drain thoroughly. Leave the saucepan over low heat while mashing to a smooth purée so that the heat can evaporate any moisture ledt in the potatoes.
  • Stir in the remaining ingredients, beating until smooth (the dough should be dry enough to be worked with the fingers without sticking, but not so dry that it begins to crumble). Form into small balls.
  • Heat the oil to moderately hot and deep-fry the balls until golden brown. Lift out with a slotted spoon and drain. Serve hot or cold with a hot chilli sauce.

Note: the temperature of the oil is critical. If it is too hot they balls may split open; if too cool, they may disintegrated.

Recipe

SATE BALI
(Balinese Skewered Pork and Chicken with Peanut Sauce)

The sate for which Bali has become famous is its tender turtle meat version, but pork and chicken are also enjoyed. There are many recipes for the smooth peanut-based sauce which accompanies sate. It can be mild, thick or thin; redolent of sambal ulek and burning hot; dark and sweet with plenty of kecap manis (sweet soy sauce); or tasting of peanuts, with just a dash of chilli heat and coconut milk for creaminess. The traditional sate accompaniment of cubes of cucumber, and on a special occasion cubes lontong (compressed rice).


Ingredient of sate:
10 oz (315 g) pork tenderloin (fillet) or chicken breast
1 medium onion, finely grated
1 ½ teaspoons finely grated fresh ginger
2 teaspoons sugar
½ teaspoon ground chilli paste
1 teaspoon ground coriander
2 tablespoons thick coconut milk
¼ teaspoon salt
1 tablespoon light soy sauce (for chicken only) or
1 teaspoon sweet soy sauce, 1 tablespoon dark soy sauce and ½ teaspoon ground cumin (for pork only)

Peanut sauce:
1 cup (5 oz/155 g) raw peanuts
2 tablespoons peanut oil
1 tablespoon ground chilli paste
1 tablespoon sugar
1 tablespoon light soy sauce
¼ cup (2 fl oz/60 ml) water
½ cup (4 fl oz/120 ml) thick coconut milk
½ teaspoon lemon grass powder
½ teaspoon ground coriander
Pinch each of turmeric and salt
Vegetable oil

How to make:
  • Cut the pork or chicken (or a mixture of two) into a small cubes and place in a dish. Add the remaining sate ingredient and mix it thoroughly. Cover with plastic wrap and set aside for at least 1 hour.
  • Spread the peanuts on a rimmed baking sheet and roast in a medium oven until golden. Rub in a kitchen towel to remove the skins, and then pour into a colander and rinse with cold water until the skins have been washed away. Place in a food processor or a large mortar and grind to a paste. Mix it with the remaining sauce ingredients (except vegetable oil) in a small saucepan and bring to the boil. Simmer and stirring for 5 minutes, and then pour into several flat saucers.
  • Rub thin bamboo skewers with vegetable oil to prevent the meat from sticking. Thread several cubes of meat onto each skewer.
  • Grill the sate over glowing charcoal, brushing with a little vegetable oil during cooking to keep the meat moist. Serve hot with the sauce.
MAKES 12 STICKS (approx. 4 servings)

Recipe

PISANG GORENG (Fried Bananas)

A crisp batter, rich and nutty with coconut milk, makes a delightfully light and crunchy coating for tropical fruits. In travel around Indonesia, one often unexpectedly upon a little roadside stand set with a wajan of bubbling oil and a platter of slice pineapple, wedges of jackfruit and large, ripe bananas awaiting battering and frying – a delicious and inexpensive snack on the run. Or thick coconut cream and soft brown sugar can be spooned over the fried bananas to make them into a dessert.


Ingredient:
12 ripe bananas
½ cup (2 oz/60 g) rice flour
1 cup (4 oz/125 g) all purpose (plain) flour
2 teaspoons baking powder
½ teaspoon salt
1 large egg, lightly beaten
1 cup (8 fl oz/250 ml) thick coconut milk
1 cup (8 fl oz/250 ml) water
Oil for deep frying

How to make:
  • Peel the bananas, cover and set aside. Beat together the remaining ingredients, except the oil. Let stand for about 25 minutes.
  • Heat the oil to the smoking point, and then reduce heat slightly. Dip the bananas one by one into the batter, then slide into the oil. (Do not fry more than three at a time or the temperature of the oil will drop too much, making the batter heavy and oily). Cook until golden, turning once or twice. Lift out on a slotted spoon and drain. Serve while hot.
MAKES 12

Recipe

KUEH PISANG (Banana Parcels)

These sweet little parcels of sliced banana set in pea flour require a special flour labeled tepong hoen kwe. This flour is made from powdered green mung beans; when cooked it turns into a thick, pale green paste. Arrowroot or cornstarch (corn flour) with a few drops of green food coloring can be substituted, or alternatively a few of pandan essence with rice or water chestnut flour.




Ingredient:
5 large bananas
¬2/3 cups (4 oz/125 g) green mung bean flour
1/3 cups (3 oz/90 g) sugar
Large pinch of salt
2 ¾ (22 fl oz/680 ml) thin coconut milk
1 ¾ (12 fl oz/440 ml) water
Banana leaves or aluminum foil
Thread or toothpicks

How to make:
  • Place the whole bananas in a steamer and steam for about 10 minutes until softened. Set aside.
  • Combine the flour, sugar, salt, coconut milk and water in a saucepan and bring to the boil, stirring constantly. Continue to cook gently, stirring, until the mixture turns thick and become transparent.
  • Peel and slice the bananas. Cut the banana leaves or aluminum foil into 6-in (15 cm) squares and brush with clean vegetable oil. Place a small spoonful of the mixture on each; top with a piece of banana and another spoonful of the flour mixture. Wrap into a small square parcels and secure with cotton thread or wooden toothpicks. Set aside to cool, then refrigerate until they are completely set. Serve as a snack or for dessert.
SERVES 6-8

Rabu, 02 Juni 2010

Garnishes

Indonesian cooks love to pay particular attention to the decoration of their food, the objective being to present a lavish spread of appetizing dishes. Certain garnishes in particular dress cooked meats, curries, rice dishes and salads.

CHILI
In keeping with their penchant for searing hotness, fresh red and green chilies add both attractive color highlights and a distinct burning taste.

SHREDDED CHILI
Cut off the top (stem end) of the chili and insert a paring knife or bamboo skewer to scrape out the seeds. Use a very sharp knife to cut diagonally into thin rings. Or slit the chili open along its length and scrape out the seeds, then slice across the chili at close intervals to give thin shreds, or lengthwise to give long narrow shreds.


CHILI FLOWERS
Select plump fresh chilies with smooth skin. Use the point of a small sharp knife to cut through the flesh from top to end at close intervals. Carefully scrape any pith from the inside of these “petals” and make sure that the central stamen and seed are not adhering to any of the petals. Place the flower in a dish of ice water for at least 30 minutes and the petals will curl backwards to make an attractive flower. Shake off water before using.

FRIED LAKSA (Rice Vermicelli)
Heat oil for deep frying until a haze appears over the pan, and then reduce heat slightly. Drop a small handful of uncooked laksa into the oil; it will immediately expand into a voluminous white cloud. Scoop off immediately, as it will quickly burn. Drain well, then crumble lightly and use to scatter over dishes.


FRIED KRUPUK (Shrimp Crisps/Wafers)
These are sold in ready-to-fry form and look like small slices of slightly transparent pink or colored plastic. Drop them, several at a time, into hot oil and fry just long enough for them to expand. Drain thoroughly on paper towels. Arrange around salads and over rice and noodle dishes, or serve as a snack.

FRIED ONION FLAKES
Peel small white or brown onions, or better still shallots (or small Spanish onions). Slice very thinly into rings, or cut in half lengthwise and slice crosswise. Drop into deep oil and fry over medium heat until a rich brown. Lift out, drain and place on paper towels to dry and complete draining. When cool they should be quite crisp. Store fried onion flakes in an airtight container until needed.


OMELET SHREDS/STRIPS
Beat one or two eggs very thoroughly; strain if desires to remove any lumps. Heat a dry wajan/wok or skillet to moderately hot and pour in a little of the egg. The pan should be nonstick or well seasoned. Slowly move the pan around, forcing the egg to spread thinly over as wide an area as possible. Cook until just lightly colored underneath, then flip over and cook briefly on the other side.
Spread on a kitchen cloth to cool, then roll up tightly and cut crosswise into very thin slices. Unroll to make long thin strips. Pile these on rice, noodles, meat dishes and dry curries.

Recipe

Acar Ketimun (Cucumber Pickles)

Pickles appear on the Indonesian table with the frequency of side salads in a Western meal. They come in many variations, some even being made with meat and fish. They can be stored in airtight jars in a dark cupboard for several months. Serve with hot curries to temper the fire, and with rice dishes.

Ingredient:
1 large cucumber
1 small onion
1 fresh red chili
½ cup (4 fl oz/125 ml) white vinegar
3 tablespoons lime or lemon juice
1 teaspoon sugar
½ teaspoon salt
Large pinch of black pepper

How to make:
  • Peel the cucumber, and then use a teaspoon to scoop out the seeds. Slice the cucumber thinly. Peel and halve the onion. Slice from top to bottom into little wedges and separate the layers. Make a slit in the chili and scrape out the seeds, leave chili whole.
  • In a small nonaluminum saucepan bring the vinegar, lime juice, sugar, salt and pepper to the boil. Simmer for 2 minutes, then add the onion and chili and simmer for about 30 seconds.
  • Pack the cucumber into a sterile jar and pour in the vinegar mixture. Let stand until cool, then seal. Shake lightly to ensure that the liquid has coated every slice of cucumber. Set aside until needed. Pickle keeps for several months.
SERVES 6

Recipe

Selada Nanas (Pineapple Salad)

Hot curries call for something sweet and refreshing to quench the fire. Salads such as this one of fresh pineapple and cucumber are served as side dishes.



Ingredient:
1 small, fresh ripe pineapple
1 medium cucumber
1 large green onion
1 fresh red chili (optional)
1 teaspoon crushed garlic
1 teaspoon minced fresh root ginger
¼ cup (2 fl oz/60 ml) light soy sauce
1½ tablespoons white vinegar
1½-2 tablespoons palm sugar or dark brown sugar
Vegetable oil
½ teaspoon shrimp paste or 2 teaspoons fish sauce
2-3 tablespoons crushed roasted peanuts

How to make:
  • Cut the pineapple in half lengthwise, cutting straight through the leaves as well. Scoop out the flesh, discard the core and cut the pineapple into small cubes. Place in a mixing bowl.
  • Peel the cucumber. Cut the flesh away from the seed core in several long thick strips, and then cut into dice. Trim the green onion and chop finely. If using the chili, slit open and scrape out the seed, then shred the flesh finely. In a small cup, mix the garlic, soy sauce, vinegar and sugar together, stirring to dissolve the sugar.
  • Heat a small pan and add 1 tablespoon vegetable oil. Fry the shrimp paste until very aromatic. Add to the dressing with the oil, stirring to mix thoroughly. (The fish sauce has a milder taste than shrimp paste in this dish)
  • Pour the dressing over the salad and toss thoroughly. Pile into the pineapple shells and garnish with the crushed peanuts. Serve cool.
SERVES 6

Recipe

Gado Gado (Salad with Peanut Dressing)

A thick peanut sauce similar to that served with sate accompanies this salad of cooked and raw vegetables and fruit.

Ingredient:
1 small head lettuce
2 large boiling potatoes, cooked in their jackets
1 ½ cups (about 6 oz/185 g) sliced green (French) beans
1 ½ cups (about 6 oz/185 g) chopped fresh bean sprouts
1 ½ cups (about 4 oz/125 g) shredded white or Chinese cabbage
2-3 medium tomatoes
1 medium onion
2-3 green onions
1 medium cucumber
2 slices canned or fresh pineapple
1 cup loosely packed fresh herbs (cilantro/coriander, basil, parsley)
1-2 fresh red chilies
2-4 hard cooked eggs
2 eggs, made into omelet shreds


Peanut sauce:
1 tablespoon dark soy sauce
2 teaspoons lemon juice
4 tablespoons crunchy peanut butter
1 teaspoon ground chili paste
2 teaspoons dark brown sugar
1 cup (8 fl oz/250 ml) thick coconut milk
½ teaspoon minced fresh ginger
½ teaspoon minced lemon grass root
2 tablespoons vegetable or coconut oil

How to make:
  • Rinse the lettuce in cold water, drain well and shake or wipe dry. Arrange on a wide platter. Peel the potatoes and slice thinly. Drop the beans into a saucepan of slightly salted water and simmer for about 4 minutes, then drain, refresh with cold water and drain again. Pour boiling water over the bean sprouts and cabbage and drain immediately.
  • Thinly slice the tomatoes and onion. Trim the green onions and cut into shreds about 2 in (5 cm) long. Peel the cucumber and cut into cubes, discarding the seeds. Cube the pineapple.
  • Arrange the potatoes in a circle around the edge of the platter, slice overlapping. Place the remaining vegetables and pineapple in a bowl and toss together until well mixed. Remove from the bowl and pile into the center of the platter. Surround with the herbs sprigs.
  • Slit the chilies and scrape out the seeds, cut the flesh into fine shreds. Quarter the eggs and arrange on the salad. Cover the salad with omelet shreds and place the shredded chilies on the top. Cover and chill.
  • Mix the soy sauce, lemon juice, peanut butter, chili paste and sugar together in a small saucepan. Heat and stir almost to the boiling points.
  • Sauté the garlic, ginger and lemon grass in the oil for 2-3 minutes until very fragrant. Pour into the sauce and simmer for 4-5 minutes, until the sauce is very thick. Stir constantly to prevent sticking. Allow to cool. Pour into a dish or pitcher and serve with the salad.

Recipe

Kueh Klepon (Coconut Balls)




These little snowy-white, coconut covered balls have a surprise filling of melted gula jawa (brown palm sugar), which flows deliciously into the mouth when you bite into them. They can only be made white a special flour of finely ground ketan (sweet glutinous rice)

Ingredient:
1 cup (4 oz / 125 g) glutinous rice flour
¾ − 1 cup (6 – 8 fl oz / 185 – 250 ml) thin coconut milk
½ teaspoon salt
24 small cubes of palm sugar or several teaspoons of dark brown sugar
1 cup (3 oz / 90 g) shredded coconut

How to make:
  • Mix the flour and coconut milk together, adding the salt. The dough should be firm enough to mold without sticking to the finger. Form into 24 small balls of equal size. Push the point of a finger into each one to form a hollow and press a piece of palm sugar (or a scant half teaspoon of brown sugar) into each. Pinch the dough up and around the filling to completely encase it, ensuring that the edges are firmly sealed together.
  • Bring a large saucepan of water to the boil. Drop in about 8 of the balls at a time and simmer until the float to the surface, then cook for a further 1 ½ minutes. Lift out with a slotted spoon and drain. When all of the kueh klepon are cooked, toss then in shredded coconut until thickly and evenly coated. Serve cold.

MAKES 24

Kamis, 20 Mei 2010

Recipe

Lontong (Compressed Rice)

White rice cooked in little parcels of banana leaf, or boiled and compress firmly into cakes, is often served in Indonesia homes in place of the traditional boiled white rice. Little cubes of lontong may accompany, for instance, a platter of grilled sate.



Ingredients:
2 ½ cups (1 lb/500 g) raw short-grain white rice
Young banana leaves or aluminum foil
Sweet soy sauce (optional)
Fried onion flakes (optional)

How to make:
  • Wash the rice thoroughly. Rinse the banana leaves in boiling water to clean and soften. Dry and brush lightly with vegetable oil. Place a large spoonful of rice in the center of a piece of banana leaf or aluminum foil about 8 inches (20 cm) square. Fold over to completely enclose the rice, allowing a little room for expansion. Tie securely with string or thread.
  • Have been ready a large pot of well-salted water. Drop in the rice bundles and simmer for at least 1 ½ hours, until the rice is cooked through and well compacted. Drain and unwrap to serve. Garnish with a dribble of soy sauce and fried onion flakes.
  • Alternatively, cook the rice by the absorption method. When it is done, pour into a lightly oiled mold and place a suitable cover on the rice so that it can be weighted to compress the hot rice into a firm cake. Top with a weight and set aside until completely cool and firm.
SERVES 6-10

Selasa, 18 Mei 2010

Health Info

Terapi Air

Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Marilah kita lihat daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi air ini:



1. Sakit kepala
2. Darah tinggi
3. Kurang darah
4. Rematik
5. Lumpuh
6. Kegemukan
7. Radang/sakit persendian
8. Radang selaput lendir
9. Gangguan jantung
10. Mabuk, pusing, gamang
11. Batuk
12. Asma
13. Bronchitis
14. TBC paru-paru
15. Radang otak
16. Batu ginjal
17. Penyakit saluran kencing
18. Kelebihan asam urat
19. Mencret
20. Disentri
21. Ambeien
22. Sembelit
23. Ansthortobics
24. Kencing manis
25. Penyakit mata
26. Pendarahan di mata dan mata merah
27. Haid tidak teratur
28. Leukimia
29. Kanker peranakan
30. Kanker payudara
31. Radang tenggorokan


Bagaimana Air Minum Itu Bekerja?

Meminum air minum biasa dengan metode yang benar dapat memurnikan tubuh manusia. Hal ini membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, yang dalam istilah medis dikenal sebagai “aematopaises”.

Bahwa mucosal fold pada usus besar dan usus halus diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta tak terbantah, seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucosal fold ini.

Bila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dengan cara kerja mucosal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru.

Darah merupakan hal yang paling penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan oleh karena itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.



Bagaimana Melakukan Terapi Air Ini?

Pagi hari ketika anda baru bangun tidur (atau bahkan tanpa gosok gigi terlebih dahulu) minumlah 1,5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Lebih baik airnya ditakar dahulu sebanyak 1,5 liter.

Hal yang sangat penting untuk diketahui bahwa jangan meminum atau memakan apapun 1 jam sebelum dan sesudah minum 1,5 liter air ini.

Juga telah diteliti dengan seksama bahwa tidak boleh minum minuman beralkohol pada malam sebelumnya. Bila perlu gunakanlah air rebus atau air yang sudah disaring.

Apa Mungkin Minum Air 1,5 Liter Sekaligus?

Untuk permulaan, mungkin akan terasa sulit untuk meminum 1,5 liter air sekaligus, tapi lambat laun akan terbiasa juga. Mula-mula untuk latihan Anda boleh minum 4 gelas dulu dan sisanya yang dua gelas diminum 2 menit kemudian. Awalnya Anda akan buang air kecil 2-3 kali dalam satu jam, tapi setelah beberapa lama akan normal kembali.

Menurut penelitian dan pengalaman penyakit-penyakit berikut diketahui dapat disembuhkan dengan terapi ini dalam waktu seperti tertulis di bawah ini:

1. Sembelit – 1 hari
2. Tekanan darah tinggi – 4 minggu
3. Asam urat – 2 hari
4. Kencing manis – 7 hari
5. TBC paru-paru – 3 bulan
6. Kanker – 4 minggu

Catatan:
Disarankan agar penderita radang/sakit persendian ini minum air 3 kali sehari, yaitu pagi, siang dan malam – 1 jam sebelum makan – selama 1 minggu. Setelah itu baru 2 kali sehari sampai penyakitnya sembuh.

Jumat, 14 Mei 2010

Health Info

Periksa dengan Tangan Anda Sendiri

• Pengecekkan rutin memungkinkan Anda mengetahui adanya kelainan, dan dengan demikian bisa lebih awal mengkonsultasikannya ke dokter
• Menurut beberapa ahli, kuku jari merupakan indikasi dari kesehatan pembuluh nadi karena perubahan warnanya


Nasib ada di tangan Anda, agaknya ada benarnya juga. Riset terbaru mengungkap tangan Anda bisa bicara banyak soal kesehatan. Anda boleh saja tak percaya dengan sang peramal nasib yang dapat membaca masa depan dari garis tangan. Namun sebuah riset dari John Manning, Ph.D, ahli biologi University of Liverpool, Inggris menunjukkan ada kaitan antara suratan nasib kesehatan tubuh anda dengan ukuran tangan. Misalnya saja, dengan mengukur panjangnya jari-jari tangan Anda. Selain itu, jemari tangan Anda juga dapat mengukur kesehatan tubuh seperti seberapa besar risiko terkena kanker payudara dan penyakit jantung. Untuk itu ada enam cara untuk mengeceknya, silakan simak berikut ini:

Periksa Payudara
Untuk mengetahui payudara tetap sehat, periksa payudara Anda sendiri sebulan sekali setelah menstruasi. Caranya, tidur telentang. Letakkan bantal di bawah bahu kiri dan tangan kiri di belakang kepala. Taruh tiga jari tengah Anda pada payudara kanan. Tekan perlahan sambil melakukan gerakan vertikal. Mulai dari tulang selangka, payudara hingga ke arah ketiak. Rasakan jika ada benjolan. Pijatlah seputar areola dan tekan puting susu Anda. Ulangi untuk payudara kiri. Artinya: Bentuk payudara memang tak rata, untuk itu diperlukan pengecekan setiap bulan yang memungkinkan Anda mengetahui bila ada kelainan. Jika Anda merasakan ada benjolan, puting susu berair atau keadaan lain yang tidak wajar segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Cek Kesehatan Jantung
Untuk mengecek kesehatan jantung sebaiknya dilakukan setiap tiga atau empat bulan sekali. Caranya: Telapak tangan kiri menghadap ke atas. Silangkan telapak tangan kanan Anda di bawah tangan kiri. Letakkan jari tangan kanan seputar pergelangan tangan kiri. Genggam perlahan tapi jangan ditekan. Rasakan dengan nadi pada jari telunjuk dan tengah. Begitu Anda temukan denyut nadi, hitunglah selama 15 detik. Hasilnya kalikan dengan 4 untuk menghitunh jumlah denyutan per menit. Orang dewasa yang sehat biasanya sekitar 60-90 denyut per menit (bpm). Jika kurang dari itu, berarti sehat. Namun, jika Anda tidak pernah olahraga ada kemungkinan denyut jantung Anda tak teratur atau ada masalah dengan kelenjar tiroid. Jika denyut Anda cepat melebihi 80 bpm, kemungkinan mengalami anemia atau masalah tiroid juga. Hubungi dokter untuk keterangan lebih lanjut.

Mengukur Lemak Tubuh
Mengukur lemak tubuh sebaiknya dilakukan setiap enam bulan sekali. Caranya: Duduk tegak dan cubit daerah di atas panggul, di sisi pinggang. Jika Anda dapat mencubit sekitar 2 cm atau lebih, artinya Anda diharuskan untuk mengurangi berat badan. Banyaknya lemak pada perut ada hubungan dengan sakit jantung dan diabetes.

Tes Getaran (Tremor)
Selain itu sekali setahun lakukan tes getaran (tremor). Caranya: Letakkan tangan pada meja dengan tepak menghadap ke bawah. Letakkan secarik kertas di atas tangan Anda. Lihat seberapa banyak kertas itu bergetar.
Artinya:Jika kertas itu banyak bergetar mungkin menandakan ada problem pada syaraf seperti Parkinson ataau tiroid. Konsultasikan segera ke dokter.

Tes Sirkulasi Darah
Sedangkan untuk mengetahui peredaran darah Anda sebaiknya lakukan tes sirkulasi darah sekali setahun. Caranya: Gunakan jari telunjuk untuk memencet kuku jari tangan yang lain hingga berubah menjadi putih. Kemudian lepaskan lali hitunglah dalam hitungan detik hingga kuku kembali ke warna asal (jangan lakukan tes ini di daerah dingin karena hasilnya kurang akurat).
Menurut beberapa ahli, kuku jari merupakan indikasi dari kesehatan pembuluh nadi Anda. Jika perubahan warna dari putih ke warna asal lebih dari 5 detik, kemungkinan ada masalah dengan peredaran darah. Segera periksakan diri ke dokter langganan Anda.

Periksa Benjolan
Saat Anda terkena flu, sebaiknya periksa benjolan setiap 6 bulan sekali. Caranya: Dengan bantuan telapak jari telunjuk, tengah dan jari manis, perlahan rasakan leher dan belakang telinga Anda untuk mengecek apakah ada benjolan yang membengkak. Kalau ada, benjolan itu adalah kelenjar getah bening yang membengkak disertai dengan gejala panas dingin ini mengindikasikan kemungkinan adanya infeksi sinus atau flu. Oleh karena itu Anda silakan ke dokter.

Article

Pendidikan di Sumatera Selatan

Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia kita. Namun saat ini, pendidikan kita sedang mengalami krisis serius dan menuntut perhatian serta penanganan yang sungguh-sungguh.

Krisis dan Pendidikan

Krisis multidimensional berkepanjangan yang dialami bangsa ini, sejatinya adalah krisis kemanusiaan. Titik tumpu pembangunan pada pertumbuhan ekonomi di masa lalu telah membuat kualitas manusia kita dalam arti luas terabaikan, dan akhirnya menjadi rendah. Era Reformasi seolah-olah membuaka selubung wajah kemanusiaan kita yang sesungguhnya, compang-camping.

Beberapa hasil riset seperti Indeks Pekembangan Manusia (Human Developing Index / HDI) kita, peringkat korupsi, peringkat perguruan tinggi, dan peringkat daya saing menunjukkan kelemahan SDM kita. Hampir semua sektor kehidupan bangsa ini ternyata lebih rendah dibandungkan dengan negara-negara lain, bahkan di kawasan Asia Tenggara sekalipun. Kenyataan ini tentu saja berkolerasi positif terhadap dunia pendidikan. Pendidikan Nasional kita telah gagal dalam membangun dan mengembangkan sumber daya manusia.

Apapun kebaikan yang kita harapkan tentang masyarakat dan bangsa ini di masa depan, maka tidak akan bisa lepas dari pendidikan. Apabila kita hendak secara signifikan dan mendasar menjawab berbagai persoalan bangsa ini, maka pendidikanlah yang terlebih dahulu harus dibenahi, karena disanalah akarnya. Sejarah bangsa-bangsa maju seperti Jepang dan Malaysia membuktikan kebenaran pemikiran ini. Kedua negara tersebut mengalami percepatan kemajuannya justru setelah mereka merestorasi sistem pendidikan nasionalnya.

Jepang pada tahun 1800-an atau sebelum restorasi Meiji, merupakan sebuah negara terbelakang. Sistem pemerintahan Bakufu yang konservatif dan tertutup telah menyebabkan negeri matahari terbit itu bak katak dalam tempurung. Mereka melakukan modernisasi setelah dikalahkan bangsa Barat. Langkah Restorasi itu didahului oleh perjalanan sebuah tim yang diutus pemerintah untuk berkeliling dunia selama dua tahun.

Misi perjalanan itu ialah mencari blue print modernisasi, khususnya cetak biru sistem pendidikan yang terbaik bagi Jepang. Kebijakan pendidikan Jepang pada masa itu adalah menyerap sebanyak-banyaknya ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara-negara maju dan mengolahnya sesuai dengan tradisi dan kebutuhan setempat.

Mereka mengirim ribuan pelajar dan mahasiswanya ke negara-negara maju, dan sebaliknya mendatangkan ribuan guru-guru asing untuk mengajar di Jepang. Jepang mengalami kemajuan luar biasa hanya dalam waktu kurang dari tiga puluh tahun. Mereka memiliki sistem pendidikan nasional yang mandiri dan mantap, yang emadukan unsur-unsur modern dengan nilai-nilai tradisional Jepang. Keberhasilan sistem pendidikan itu teruji ketika bom atom di Hiroshima dan Nagasaki meluluhlantakkan negeri tersebut. Dari keterpurukan akibat Perang Dunia II, negeri Matahari Terbit itu memang “terbit” dengan cepat, meraih apa yang disebut the economic miracle.

“Look East”


Langkah spektakuler Jepang ini menginspirasi Mahatir Muhammad untuk membangun Malaysia dengan semboyan “Lihat ke Timur” (Look East), dan berhasil. Malaysia yang pada tahun 60 hingga 70-an berguru kepada kita dalam berbagai hal, kini jauh meninggalkan kita. Kebijakan Ekonomi Baru (New Economic Policy / NEP) Malaysia telah mengubah dan mengefektifkan sistem pendidikannya.

Lembaga pendidikan dijadikan agen yang mengubah mentalitas Melayu yang pemalas menjadi pekerja keras dengan berakal sehat. Malaysia melakukan gerakan pendidikan seperti yang dilakukan oleh Jepang, mengirim banyak pelajar dan mahasiswanya serta mendatangkan banyak tenaga pengajar, termasuk dari Indonesia ke Malaysia. Kini mereka telah menetapkan visi 2020 sebagai super power.

Pendidikan Kita

Pendidikan kita mengalami berbagai anomali akut baik secara fundamental, struktural, dan operasional. Secara fundamental, pendidikan kita belum memiliki arah yang jelas. Kita memang memiliki tujuan pendidikan seperti yang tertera dalam UUD 1945 dan UU Sisdiknas. Tetapi rumusan tujuan itu sangat umum sehingga meskipun diderivasi secara hirarkis, tetap saja tidak memberikan arah operasional yang jelas.

Gambaran komopetensi apa yang dimiliki oleh seorang siswa ketika ia pergi meninggalkan sebuah jenjang persekolahan tertentu tidak terukur dan kabur. Kekaburan fokus ini pada akhirnya berimplikasi kepada kurikulum yang diterapkan.

Permasalahan struktural pendidikan kita tampak pada kebijakan-kebijakan yang trial and error; hit and run. Seringkali sebuah keputusan yang menyangkut nasib jutaan umat manusia hanya untuk kepentingan sesaat berdasarkan ide, saran, atau keinginan seorang pejabat atau sekelompok elit yang merasa paham tentang pendidikan. Gonta-ganti kurikulum, Pelajaran PSPB di masa lalu, Pelaksaan UAN (Ujian Akhir Nasional), Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), adalah contoh-contoh dari ketiadaan visi para pengambil kebijakan di negeri ini. Persoalan struktural lainnya ialah sistem birokrasi yang tidak memuliakan guru serta manajemen yang menindas dan korup.

Masalah operasional pendidikan kita terletak pada praktik kelas, dan manajemen sekolah. Rangkaian panjang birokrasi pendidikan kita berujung pada proses pembelajaran di kelas dengan guru sebagai kunci kesuksesannya. Apabila proses pembelajaran di kelas berkualitas, maka produk pendidikan akan berkualitas pula. Menjadi jelaslah bahwa inti persoalan mutu pendidikan kita adalah pada kompetensi guru, dan dari sanalah pembenahan dapat dimulai. Kompetensi guru terbentuk dari wawasan, penguasaan materi ajar, dan pehamana serta keterampilan metodologis.

Pembenahan praktik kelas tidak lain meningkatkan kompetensi guru yang diikuti oleh perbaikan sarana dan prasarananya. Ini menjadi tidak mudah karena saling berkaitan dengan banyak hal, seperti anggaran pendidikan, sistem pendidikan tenaga keguruan, rekrutmen, dan kesejahteraan guru. Meskipun demikian dengan adanya otonomi daerah, program peningkatan bidang ini tampaknya menjadi lebih mudah.

Masih pada level struktural, banyaknya keluhan masyarakat belakangan ini tentang mahalnya biaya pendidikan, ketidakadilan, ketidakjelasan sistem, tidak lain bersumber dari manajemen sekolah. MBS, ternyata melahirkan simbiose antara pihak manajemen sekolah dengan komite sekolah yang menyebabkan mahalnya biaya pendidikan. Konsep komite sekolah yang mengawang-awang pada praktiknya hanyalah melegalisasi berbagai pungutan liar di sekolah. Tetapi ironisnya, di tengah keluh kesah tingginya biaya pendidikan, nasib guru yang menjadi pilar sekolah masih saja miskin. Merekonstruksi manajemen sekolah dan memberikan insentif kepada guru merupakan langkah pragmatis jangka pendek yang perlu dilakukan segera.

Rabu, 12 Mei 2010

PELANGI GEDE SUPPLIER
COOK HAT, COOK UNIFORM, FLOG SHOES
(TOPI MASAK, BAJU MASAK, SEPATU MASAK)

Office: SMKN 6 Palembang
Jalan Mayor Ruslan Telp. (0711) 350954 (0711) 350954, (0711) 350954, Hp. 081367768458
Email: gede_26@yahoo.com
Home: Jalan Kelapa Gading 2/601A Rt. 9 Kemang Manis
Bukit Besar, Palembang



Daftar Harga

1. Topi koki ukuran 9,5 Paper, weight 100 gr, isi 100/karton, harga satuan Rp 5.000, harga Rp 500.000/pack

2. Topi koki ukuran 6 Paper, weight 100 gr, isi 200/karton, harga satuan Rp 2.940, harga Rp 588.000/ pack

3. Topi koki Cloth/kain keras, isi 10 (untuk cowok), harga satuan Rp 45.000, harga Rp 450.000/pack

4. Topi koki Cloth/kain keras, isi 10 (untuk cewek), harga satuan Rp 30.000, harga Rp 300.000/pack

5. Jacket koki pakai Lis/warna bebas, bahan Jepan drill isap keringat, ukuran S, harga Rp 115.000

6. Jacket koki pakai Lis/warna bebas, bahan Jepan drill isap keringat, ukuran M, harga Rp 135.000

7. Jacket koki pakai Lis/warna bebas, bahan Jepan drill isap keringat, ukuran L, harga Rp 155.000

8. Jacket koki pakai Lis/warna bebas, bahan Jepan drill isap keringat, ukuran XL, harga Rp 185.000

9. Tambah bordir nama/lambang hotel, Berwarna, harga 1 Paket Rp 10.000

Penawaran Khusus

1. Ice Carving

a. Es balok berwarna

a. Inisial huruf, harga satuan Rp 325.000, harga paket Rp 650.000

b. Inisial angsa/burung, harga Rp 350.000

b. Es balok tanpa warna

a. Inisial huruf, harga satuan Rp 275.000, harga paket Rp 550.000

b. Inisial huruf + aneka buah, harga satuan Rp 525.000, harga paket Rp 1.050.000

2. Ukiran Buah Semangka, pepaya, melon (3 macam buah), harga satuan Rp 50.000, harga paket Rp 150.000

3. Ukiran sayuran Lobak, wortel, timun, apel, dll (1 paket), harga Rp 200.000

4. Engkak Duren (rasa duren asli), ukuran loyang 22x22 cm, harga Rp 135.000

5. Brownies Kukus dihias coklat susu, ukuran loyang 10x30 cm, harga Rp 50.000

6. Black Forest bertaburan coklat serut bergelombang tebal, ukuran loyang 22x22 cm tinggi 10 cm, harga Rp 155.000

7. Aneka tiramizu (bulat / segi empat), ukuran loyang 20x20 cm, harga Rp 150.000

8. Sauce Bolognaise Spaghetti daging sapi cincang + bumbu, ½ - 10 kg, harga satuan Rp 90.000, harga total Rp 1.800.000

9. Instruktur on delivery, pelajaran ukiran buah dan sayur & table manner, 2 orang, harga satuan Rp 200.000, harga total Rp 400.000

10. Sate lilit Bali, bahan ikan dan bumbu, ukuran 10 tusuk sate, harga satuan Rp 2.000, harga total Rp 20.000

11. Aneka dimsum dari udang, 1 paket isi 3 buah, harga paket Rp 10.000

12. Kambing guling utuh komplit, harga Rp 1.350.000

13. Sapi Lada Hitam, 1 kg Rp 130.000, paket 10 kg Rp 1.030.000

14. Martabak telor bebek, 1 buah Rp 11.000, paket 50 buah Rp 550.000

15. Sate Padang 10 tusuk Rp 15.000, paket 50 porsi Rp 600.000

16. Batagor 1 porsi Rp 11.000

17. Siomay 1 porsi Rp 11.000

18 Pempek Rp 2.500/buah

19. Pasta 1 porsi Rp 17.000

MEISTER PROGRAM INDONESIA - AUSTRALIA

Foto-foto selama di Meister Program











Article

Skillful Food

An innovative international hospitality mission is being conducted in Queensland.

The positive effects will benefit all participants as well as Queensland consumers and tourists. The mission is called Meister, a word derived from the German language which means skilful in certain fields/jobs.

It is the name which refers to the Indonesian Skill Training Program. Organisers of this international program are the Department of Indonesian Vocational Education, the Aus-Training Nusantara and the Southbank Institute of TAFE, Brisbane.

Four Sheraton properties in Queensland are heavily involved. The program has 25 hospitality teachers from different vocational high schools and provinces in Indonesia.

After completing a theory component at the Institute of TAFE, the 25 teachers now are completing 32 weeks of on-the-job training within four Sheraton properties in Queensland. Six are working at each of the Sheraton Mirage Port Douglas, Sheraton Mirage Gold Coast and Sheraton Noosa Resort and seven at the Sheraton Brisbane Hotel.

The Indonesian Food Festival, being held at the Sheraton Mirage Port Douglas Lagoons Restaurant, starts on April 20 and closes on May 2. The festival buffet is served daily in Lagoons Restaurant from 6-10 pm.

The students are working in housekeeping, front office, laundry, Lagoons Restaurant, room service, banquets, porters and various sections of the kitchen.

At the end of the program, the teachers will return to their provinces complete with a Certificate III in Hospitality, financed by the Indonesian Government.


Indonesian teachers who are involved with the Meister program at the Sheraton Mirage Port Douglas are: Rita Krismiaty, hospitality teacher from central Borneo; Bagyono, hospitality teacher from Surakarta – Solo; I Gede Surata, food production teacher, from North Sumatra; Sutanto, hospitality teacher, from West Java; Wahyu Kusumaningtyas; food production teacher, from Jakarta; and Nancy Pontoh, hospitality teacher, from Sulawesi.

While not qualified as chefs, Ayo and Gede are the two Indonesian teachers in the Sheraton Mirage Port Douglas kitchen. They are here to learn about western cooking in a hands-on capacity.

Equally important is that they pass on their knowledge to those here. This knowledge gas been used in much of the food served at Lagoons buffet – in particular with the hot and cold foods – salads and marinades for seafood and meats, dipping sauces, soups and especially garnishes for completed dishes.

Some of the recipes for these dishes appear below. But the question begs to be asked – could this program extend to other countries and the answer came back – definitely yes! Michael Cottray, general manager of The Sheraton Mirage, Port Douglas said: “The program has proved of benefit to both sides, and there is no reason that we could not do so, the only limiting factor being language – but even on that front (with this program), there has been impressive progress made.

RENDANG SAPI (Beef in Coconut milk)
Ingredient:
1 kg topside beef cut into 5 cm x 2.5 cm squares
6 cups of coconut milk
3 kaffir lime leaves
3 fresh turmeric leaves (optional leaves)
1 cinnamon stick
5 whole star anis
5 cardamom pods, bruised
Salt
Spice paste: 8 birdseye chillies, 12 shallots, 10 cloves of garlic, 2 tsp ginger, 2 pcs galangal, 1 tsp peppercorns crushed

This dish has its origin in west Sumatra, an area known for its spices, fresh herbs, burning chillies and pepper. For those who like their curries hot, this is the dish for you. Prepare the spice paste by grinding (mortar) or blending all ingredients finely. Put beef, spice paste and all other ingredients into a wok and bring slowly to a boil, stirring constantly to prevent the coconut milk from separating. Cook over low heat, stirring from time to time, until the meat is very tender and all the sauce has evaporated. Continue cooking the beef, which will fry in the oil that has come out from the coconut milk, until rich brown. Serve 4 people. Helpful hints: The spice paste can be pre-prepared and kept in an airtight jar in the fridge until used.

SAMBAL BAJAK (Fragrant Chilli Sambal)
Ingredient:
7 red chillies, seeded and sliced
Freshly grated nutmeg
1 tsp dried shrimp paste, toasted
6 shallots, peeled and sliced
3 cloves of garlic, peeled and sliced
1 ½ tsp palm sugar, chopped
2 tsp oil
2 lemongrass, bruised
1 cm galangal, peeled and sliced
4 tsp tamarind sauce

Combine first seven ingredients and grind (mortar) or blend (slow speed) finely. Heat the oil and sauté ground ingredients together with lemongrass and galangal, stirring until mixture changes colour. Add tamarind juice and simmer for another minutes, then leaves to cool. Remove lemon grass and galangal before serving. Keep for up to one week. Sambal are a very important part of an Indonesian meal, sambal are used for flavouring the dishes and the rice.

SATE MADURA (Lamb Satay)
Ingredient:
1 kg lamb leg (in 2 cm cubes)
½ cup sweet soy sauce
½ tsp coriander, crushed
¼ tsp white peppercorn, crushed
Lime juice
Shallots, sliced

Normally made with goat, this is the most common satay in Indonesia, originating in the Island of Madura just to the northeast of Java. Thread the lamb cubes on to bamboo skewers; combine all ingredients except for the shallots, mixing well. Divide in two parts. Dip each skewer in the sauce, using a spoon to help cover the meat. Marinate for 30 minutes. Drain then grill the satay over hot charcoal. Combine sauce with shallots and serve as a dip for the cooked satays.

Selasa, 04 Mei 2010

Health Info



ROKOK BAHAYAKAN JANTUNG ? OH NO !

Setiap manusia tentu memiliki motivasi kuat untuk sehat atau tidak mudah jatuh sakit. Bila kita membicarakan masalah sehat, maka kita tidak dapat lepas untuk membicarakan kerja jantung beserta bagian-bagiannya.

Jantung terdiri dari empat rongga, dua rongga di sebelah kanan dan dua rongga lagi di sebelah kiri. Kedua bagian jantung ini dibatasi pemisah (septum), sehingga jantung kanan tidak berhubungan langsung dengan jantung kiri. Sedangkan jantung dan kiri terdiri dari dua rongga pula, yakni serambi dan bilik. Serambi berfungsi menampung darah dari seluruh tubuh, yaitu serambi kanan berisi darah kotor atau darah yang sudah miskin oksigen, sedangkan serambi kiri menerima darah bersih dari paru-paru untuk kemudian dipompakan lagi ke seluruh tubuh.

Karena itu, jantung kiri dan kanan dipisah oleh sekat, sehingga darah yang berada di bagian kiri jantung tidak tercampur dengan yang berada di sebelah kanan. Seperti diungkapkan sebelumnya, jantung bagian kanan berisi darah kotor dan jantung kiri berisi darah bersih. Darah bersih yang berada di bagian kiri jantung mengandung banyak oksigen, karena darah baru mengambil oksigen dari paru-paru (istilah populernya dibersihkan).

Sementara itu, jantung harus bekerja sepanjang hidup, karena dengan hanya itulah terus-menerus darah dipompakan ke seluruh tubuh mulai dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.

Meskipun seseorang dalam keadaan diam atau istirahat, jantung tetap memompa. Satu kali berdenyut atau sekali pompa sebanyak 75 ml darah dialirkan. Andaikan dalam satu menit jantung berdenyut 60 kali, maka jumlah darah yang dipompakan adalah kelipatan dari 60 dengan 75, yaitu 4500 ml atau 4,5 liter. Kalau dihitung penuh selama 24 jam, dimana aktivitas dari 24 jam itu dibagi untuk tidur, duduk, bersantai, olahraga, berkendaraan, maka dapat dikalkulasikan jumlah darah yang dipompakan keluar sekitar 8.500 liter, sementara jantung berdenyut sekitar 105.600 kali sehari semalam. Kalau dinilai puluhan tahun, kerja jantung bukanlah suatu kerja yang ringan, melainkan sangat berat.

Serangan jantung akut sendiri adalah kematian otot-otot jantung yang disebabkan karena terhentinya pasokan darah ke otot jantung akibat tersumbatnya satu atau lebih pembuluh darah arteri koroner oleh gumpalan darah. Gumpalan darah ini disebut trombus.

Tersumbatnya pembuluh koroner mengakibatkan otot-otot jantung yang diperdarahi tidak mendapat pasokan darah dengan segala nutrisi yang ada di dalamnya seperti glukosa, vitamin dan mineral, hormon-hormon dan elektrolit seperti natriun, kalium, magnesium, dan kalsium. Pasokan oksigen yang sangat diperlukan untuk hidupnya otot jantung juga akan berhenti. Matinya sebagian otot jantung ini akan mengakibatkan gangguan fungsi jantung sebagai pompa untuk memompakan darah ke seluruh tubuh, termasuk organ seperti hati (limpa), paru, ginjal, serta yang lainnya. Intinya adalah pasokan darah beserta zat makanan di dalamnya untuk kebutuhan tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki akan terganggu.

Tergantung pada pembuluh koroner mana yang tersumbat, dan berapa pembuluh koroner yang tersumbat akan berdampak pada luasnya otot jantung yang mengalami kematian. Bila yang tersumbat itu pembuluh koroner utama (left main coronary artery), serangan jantung biasanya berakhir dengan kematian. Demikian juga bila yang tersumbat itu satu pembuluh koroner atau cabang dari pembuluh koroner yang ada biasanya penderita akan tertolong.

Hal ini juga tergantung pada pertolongan yang diberikan saat terjadinya serangan jantung. Dan ini berhubungan erat dengan waktu datang pasien ke unit darurat (emergency room). Bila pasien datang tidak lebih dari enam jam setelah dirasakannya gejala, biasanya pemberian terapi trombolitik akan sangat bermanfaat. Terapi trombolitik ini dimaksudkan untuk membuka kembali sumbatan koroner yang terjadi.

Gejala Serangan Jantung Akut

Penderita serangan jantung akut akan merasakan nyeri dada khas akibat terhentinya pasokan darah ke otot jantung yang diperdarahi oleh pembuluh koroner yang tersumbat. Bisa dikatakan, nyeri dada yang dirasakan pasien saat mengalami serangan jantung itu merupakan jeritan dari otot jantung yang terhenti pasokan oksigen dan zat makanan lain untuknya. “Hei, gue nggak dapat oksigen nih!” demikian kira-kira jeritan otot jantung tadi.

Macam-macam manifestasi nyeri dada dapat dirasakan. Mulai dari terasa terhimpit barang berat, rasa terbakar, rasa diremas, dipelintir, sampai rasa diiris-iris dengan pisau. Nyeri dada khas ini lebih dikenal dengan istilah angina pektoris. Biasanya ini berlangsung lebih dari 20 menit. Nyeri dada ini tidak hilang hanya dengan istirahat, dan juga tidak hilang dengan pemberian obat nitrat di bawah lidah. Rasa nyeri di dada ini sering menjalar ke lengan kiri sampai ke jari-jari tangan.

Terasa tembus sampai ke punggung dan dapat pula sampai ke leher sehingga terasa seperti dicekik dan dapat pula ke rahang bawah. Nyeri angina ini dapat juga seperti keluhan penderita sakit lambung (maag), yaitu berupa rasa nyeri di ulu hati. Sering juga dikeluhkan oleh pasien sebagai rasa sukar bernafas.

Serangan jantung akut ini biasanya diikuti dengan keringat yang bercucuran yang sering melebihi pekerja berat. Tapi juga dikeluhkan sebagai keringat dingin yang dapat membasahi pakaian penderita.

Di samping itu, ada juga serangan jantung yang seolah-olah tanpa gejala. Pasien hanya merasakan tak enak di dada. Keadaan ini dikenal sebagai silent myocardial infarction. Diagnosa biasanya ditegakkan dokter berdasarkan hasil rekaman listrik jantung (EKG) waktu datang ke ruang emergensi dan kenaikan enzim jantung. Ini sering terdapat pada penderita dengan diabetes mellitus (DM).

Kiat Mencegah Serangan Jantung

Usaha pencegahan seharusnya telah dimulai sejak dini, karena proses penyempitan pembuluh darah koroner berdasarkan penelitian sudah dapat terjadi sejak usia 5-12 tahun. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat, yakni menghindari faktor-faktor risiko yang mengakibatkan jantung koroner seperti merokok, tekanan darah tinggi, DM, kolesterol darah tinggi, obesitas (kegemukan), dan stres psikologis. Merokok termasuk faktor risiko utama penyakit jantung koroner (PJK).

Bila seseorang telah dinyatakan menderita PJK, jangan merasa panik. Yang penting adalah penderita memeriksakan diri dengan benar untuk mendapatkan pengobatan yang semestinya. Selanjutnya adalah penting untuk mengontrol faktor-faktor risiko untuk mencegah serangan jantung selanjutnya yang dapat berakibat fatal. Perlu juga dihindari faktor pencetus seperti aktifitas fisik yang berlebihan dan stres emosional, walaupun 50% serangan jantung dapat terjadi tanpa faktor pencetus.

Faktor pencetus ini dapat mengakibatkan pecahnya tumpukan lemak dan bermacam-macam bahan kimia yang mengakibatkan penyempitan tersebut (plak ateroklerosis), sehingga terbentuk jendalan darah (trombus) yang dapat menyumbat pembuluh darah koroner yang bersangkutan. Di samping itu, sangat perlu memeriksakan diri ke dokter secara teratur dan memakan obat-obat yang diberikan. Kontrol teratur diperlukan untuk menilai progesifitas PJK agar obat-obat dapat disesuaikan. Bila perlu dilakukan tindakan intervensi seperti kateterisasi jantung. Untuk selanjutnya dapat dipertimbangkan tindakan pembalonan (PTCA) dengan atau tanpa Sten atau bedah pintas koroner.

Gaya Hidup

Upaya seseorang untuk menghindari PJK bagi yang belum menderita PJK, atau seseorang yang telah menderita penyakit jantung iskemi namun tidak berlanjut menjadi serangan jantung, atau berakhir dengan kematian mendadak, adalah dengan menjauhi gaya hidup PJK yang berisiko tinggi. Ada enam langkah yang harus dilakukan : pertama, bila anda perokok, berhentilah merokok sekarang juga ; kedua bila anda menderita kolesterol tinggi, lakukan diet rendah kolesterol dengan membatasi bahan makanan yang berkolesterol tinggi ; ketiga, bila anda menderita tekanan darah tinggi, kontrol tekanan darah dengan membatasi garam atau berkonsultasilah dengan dokter anda ; keempat, bila anda menderita DM, minta nasihat dokter anda untuk dapat mengontrol gula darah anda ; kelima, atasi stres psikologis bila kehidupan dan pekerjaan anda menyebabkan stres psikologi yang tinggi ; terakhir, berolahraga teratur, mintalah nasihat pada dokter keluarga atau spesialis jantung dan pembuluh darah anda.

Kebiasaan Merokok

Rokok mengandung kurang lebih 4.000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 di antaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan, terutama jantung kita. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.

Definisi tar sendiri adalah hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru, sementara nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Sedangkan karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, dan membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.

Lebih jauh, efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok (perokok pasif) mengalami risiko kemungkinan menderita penyakit dibanding yang tidak mengisap asap rokok. Adapun perbandingannya adalah 14 kali menderita kanker paru-paru, mulut dan tenggorokan, empat kali menderita kanker esophagus, dua kali menderita kanker kandung kemih, dan dua kali terkena serangan jantung.

Rokok juga meningkatkan risiko kefatalan bagi penderita pneumonia, gagal jantung, tekanan darah tinggi, abortus, bayi lahir prematur, bayi lahir cacat, dan impoten.

Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok, tapi secara tidak sadar mengisap asap rokok dari lingkungannya. Terbukti dari penelitian yang diadakan akan mengalami risiko yang lebih besar dari perokok aktif.

Menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu, perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam dan lebih lama.

Rokok dan Penyakit Jantung

Berhenti merokok bagi penderita PJK sangat penting untuk mencegah progesifitas penyakit. Dari penderita PJK yang telah dibuktikan dengan angiografi koroner, angka kematian dalam lima tahun pada perokok akibat infark miokard lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang telah berhenti merokok.

Berhenti merokok mengurangi risiko kejadian koroner (coronary avent), baik pada orang tua maupun penderita PJK. Pasien perokok yang selamat dari penyakit jantung, setelah keluar dari rumah sakit mempunyai kemungkinan untuk mendapat serangan ulang dalam tiga tahun bila mereka berhenti merokok dibandingkan dengan penderita yang masih merokok.

Terdapat hubungan yang kuat antara risiko PJK dan merokok, serta risiko yang timbul lebih banyak dari jumlah rokok yang dihisap per hari dibandingkan lamanya merokok. Berita baik yang dapat digunakan untuk memotivasi orang agar berhenti merokok adalah bukti bahwa pada perokok yang telah satu tahun berhenti merokok, risiko terhadap infark miokard menurun pada tingkat yang hampir sama dengan orang yang tidak pernah merokok.

Dilaporkan pula, merokok lebih meningkatkan kejadian iskemi daripada progressi ateroklerosis. Sesungguhnya merokok dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen miokard dan peningkatan energi sebesar 10 persen. Selain juga dapat menyebabkan penurunan aliran darah koroner yang disebabkan karena meningkatnya “alfa adrenergik” pada tonus koroner dan meningkatkan iskemi miokard.

Merokok juga dapat mengurangi efektivitas obat anti angina. Peningkatan kemampuan latihan dan penurunan serangan angina terjadi bila berhenti merokok pada penderita yang mendapat obat beta blocker dan nifedipin. Mekanisme dari perburukan simpton dan penurunan kapasitas latihan kemungkinan disebabkan karena pengurangan pasokan oksigen ke miokard.