Senin, 26 April 2010

Article



Puasa Bagi Penderita DM ? Why Not ?


Salah satu langkah pengobatan DM adalah melalui pengaturan cara makan atau diet. Namun, bukan berarti harus membatasi segala makanan yang dikonsumsi, baik porsi dan jenis makanannya. Yang terpenting, adalah pemenuhan kebutuhan akan unsur yang diperlukan tubuh. Dan hal ini justru dikelola lebih baik saat bulan puasa.

Tubuh terkontrol. Ia mengatakan, keuntungan yang diperoleh bagi tubuh saat puasa ada beberapa hal. Pertama, memberi kesempatan organ pencernaan untuk istirahat setelah bekerja sepanjang hari. Dengan istirahat itu, maka saluran pencernaan yang terluka dapat memulihkan kondisinya.

Kedua, memberikan kesempatan regenerasi sel dan jaringan. Selanjutnya, juga menghindari risiko penyakit degeneratif akibat oknsumsi makan berlebihan. Yang lainnya, tentu saja sebagai sarana pengendalian emosi dan penjernihan hati serta pikiran.

Bagi penderita DM, hal-hal tersebut sangat penting. Terutama yang terakhir, yang berkaitan dengan diet. Penderita DM memerlukan diet sebenarnya bertujuan untuk menjaga agar kadar gula dalam darah tidak mengalami peningkatan, atau yang biasa disebut ketoasidosis. Dengan puasa, maka konsumsi makanan akan lebih terkontrol, baik waktu, macam, dan kadarnya.

Sebagai contoh, beberapa kebutuhan energi yang seharusnya terpenuhi oleh penderita DM yakni 30% untuk buka puasa, 25% sesudah shalat Tarawih, dan 25% saat makan sahur. Sedangkan yang berasal dari camilan, 10% dari snack sebelum tidur dan 10% untuk snack setelah tidur. Ini adalah salah satu acuan resep sederhana mengatur makanan bagi penderita DM.

Ada beberapa makanan yang perlu diperhatikan saat puasa. Kurma, kolak, atau minuman yang manis boleh-boleh saja dikonsumsi, asal tidak berlebihan. Batasan-batasan yang perlu adalah bagi makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Untuk karbohidrat kebutuhannya sekitar 55-70%, protein 14-20%, dan lemak cukup 20%. Ini bisa didapat dari menu-menu yang sederhana. Contohnya, sebelum shalat Maghrib, penderita DM baik jika mengonsumsi satu porsi selada buah. Selanjutnya sesudah shalat Maghrib dapat mengonsumsi nasi dan sayur. Sayur sederhana seperti pecel lele dengan lalapan atau tumis tempe itu sudah bagus untuk dikonsumsi.

Selepas shalat Tarawih, bisa disambung dengan 3 iris roti tawar atau roti isi roer egg. Dan sahur, disamping makan makanan pokok, juga perlu ditambah buah. Buah-buahan ini baik juga untuk camilan. Perlu diingat setelah sahur jangan langsung tidur. Tunggu hingga satu atau dua jam. Ini bertujuan agar dalam tubuh tidak terjadi penimbunan lemak.



Suntik Insulin Multiple Stop Puasa
Penderita DM yang kadar gula darahnya terkendali dengan pengaturan diet, tidak akan kesulitan saat bulan puasa tiba. Untuk itu, yang perlu diperhatikan adalah jadwal, jumlah dan komposisi makanan yang dikonsumsi.

Misalnya, pada waktu-waktu biasa, jadwal makan penderita DM dimulai pukul 07.00 pagi (sarapan), dan snack pukul 10 siang, maka harus diundur jam 6-8 malam. Untuk itu, yang perlu diperhatikan adalah komposisinya.

Penderita DM sebaiknya dapat menjaga kondisi tubuhnya agar tidak terjadi hiper atau hipoglikemi. Caranya, mereka dianjurkan memakai jadwal makan sahur mendekati waktu imsak. Si pasien juga sebaiknya mengurangi aktivitas siang dan mengalihkan jadwal olahraga ke waktu sore.

Selain dari segi makanan, bagi penderita dengan kebutuhan OHO (Obat Hipoglikemik Oral) dosis tunggal, tidak akan sulit berpuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar